-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Waspada Virus Corona,Kenali Gejala Awal Dan Pencegahan

Konten [Tampil]
Waspada Virus Corona,Kenali Gejala Awal Dan Pencegahan

Triprofik.com - Corona Virus atau Virus Korona (indonesia) menjadi masalah kesehatan dunia dan perlu di waspadai Virus Corona dengan mengenali Gejala Awal dan Pencegahannya. Saat ini para Ilmuan Dunia berlomba-lomba dalam mempelajari Virus jenis baru ini untuk bisa membuat vaksin yang tepat.

"Yang kita ketahui adalah virus tersebut menyebabkan pneumonia dan tidak merespon antibiotik. Hal ini tidak mengagetkan namun virus SARS bisa membunuh hingga 10 persen," kata ahli virus Leo Poon yang kali pertama mengetahui kasus pneumonia Wuhan disebabkan virus corona atau corona virus.

Virus Korona kini mempunyai nama baru yaitu Novel Coronavirus (2019-nCoV), dimana awal penyebaran virus ini berasal dari Kota Wuhan China. Dikutip dari kompas terhitung sampai saat ini sudah ada 13 Negara yang Positif warganya terjangkit 2019-nCov.

Baca Juga : Larang WNA Asal China Masuk Indonesia,Nyawa Warga Negara Yang Paling Utama Untuk Di Lindungi

Penyebaran corona virus atau virus korona bisa berubah seiring meluasnya serangan virus serta begitu cepatnya virus ini sampai di Negara-Negara lain. Oleh karena itu, organisasi kesehatan dunia atau WHO telah memberi panduan dan menyarankan negara agar siap waspada menghadapi serangan virus. Berikut yang perlu diketahui soal corona virus atau virus corona.

1. Apa itu virus korona atau corona virus?

Corona virus adalah kelompok besar virus yang umum ditemukan pada hewan dan bersifat zoonotik. Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus tidak hanya menyebar antar hewan. Artinya, virus corona atau corona virus bisa menyebar dari hewan ke manusia.

Virus ini memiliki kesamaan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Serangan corona virus atau virus corona di timur tengah mengakibatkan munculnya aturan dilarang foto dengan unta.

2. Gejala coronavirus
Waspada Virus Corona,Kenali Gejala Awal Dan Pencegahan

Serangan virus mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang yang sama dengan flu biasa. Gejala corona virus atau virus korona adalah pilek, batuk, sakit tenggorokan, pusing, dan demam yang sudah terjadi selama beberapa hari.

Baca Juga : Sebelum Terlambat, Berikut Cara Pencegahan Virus Corona Dari Kemenkes

Corona virus menyerang siapa saja namun yang lebih berisiko terjangkit adalah orang dengan daya tahan tubuh lemah, misal anak kecil,orang tua dan orang-orang yang mengonsumsi minuman beralkohol dan perokok. Serangan coronavirus pada orang dengan sistem imun lemah bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius. Penyakit akibat infeksi saluran pernapasan bawah adalah pneumonia atau bronkitis.

MERS, SARS, dan coronavirus Wuhan hingga sekarang lebih sering ditemukan pada orang tua meski riset masih terus dilakukan. Pasien coronavirus Wuhan kebanyakan berusia lebih dari 40 tahun dan belum ditemukan pada anak-anak.

3. Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus

Dunia menjadi saksi serangan virus corona atau corona virus yang mematikan pada manusia. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona adalah SARS, MERS, dan pneumonia Wuhan. MERS dilaporkan pada 2012 yang mengakibatkan masalah pernapasan dengan gejala mematikan. Menurut CDC, tiga hingga mepat dari 10 orang yang terinfeksi MARS tidak bisa diselamatkan.

SARS adalah bentuk penyakit pernapasan lain yang juga mematikan akibat corona virus atau virus corona. Menurut WHO, SARS pertama kali diidentifikasi di Guangdong provinsi di selatan China. Ciri-ciri coronavirus pada SARS bisa mengakibatkan diare, lemas, napas pendek, tekanan pada sistem pernapasan, dan gagal ginjal. Tingkat kematian SARS berkisar 0-50 persen dengan risiko paling tinggi pada orang dengan sistem imun lemah.

Kabar baikny Coronavirus Wuhan saat ini diduga tidak terlalu mematikan seperti SARS atau MERS. Virus juga diduga perlu waktu lebih lama untuk berkembang. Menurut ahli penyakit infeksi dan kesehatan dunia Peter Horby dari University of Oxford, coronavirus menyebabkan pasien di Wuhan batuk sedang seminggu diikuti napas pendek dan harus ke rumah sakit. Sekitar 15-20 perse main parah hingga perlu bantuan ventilator.

4. Penyebaran coronavirus

Penyebab virus korona pada manusia berasal dari kontak dengan hewan. Menurut WHO, penyebab virus corona adalah unta dalam kasus MERS dan kucing pada SARS. Peneliti belum yakin penyebab virus corona pada kasus pneumonia di Wuhan, China.
maps coronavirus

Dalam kasus penularan antar manusia, biasanya terjadi saat kontak langsung dengan cairan pasien. Misal terkena cipratan liur saat bersin atau batuk. Penularan juga bisa berasal dari menyentuh langsung pasien. Bagian tubuh yang terpapar langsung kemudian digunakan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata.

Baca Juga : Virus Corona kini sudah sampai di Malaysia, harap waspada Indonesia

5. Obat coronavirus

Hingga saat ini belum ada obat spesifik untuk corona virus atau virus corona, namun riset terus dilakukan seiring masifnya serangan virus. Gejala coronavirus bisa hilang sendiri bila ditangani sejak dini. Jika gejala dirasakan makin buruk maka harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

Dokter bisa menangani gejala coronavirus dengan meresepkan pengobatan demam dan nyeri. CDC mengatakan, humidifier dan mandi air hangat bisa membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Selain itu pastikan minum air putih, istirahat, dan tidur untuk memulihkan kondisi tubuh.

Dengan penyebab dan obat yang belum ada, maka sangat disarankan melakukan upaya pencegahan dini untuk menghadapi corona virus. Misal tidak kontak langsung dengan pasien kecuali dalam kondisi tertentu. Usai kontak dengan pasien, pastikan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh diri sendiri. Jika harus bepergian ke daerah yang terinfeksi virus corona di Wuhan disarankan menghindari pasar hewan, menutup hidung dan mulut, dan segera ke dokter bila merasakan penurunan kondisi tubuh.

Sumber : Detik

Related Posts

Subscribe Our Newsletter