Triprofik.com-Saya tinggal di jawa timur tepatnya di kabupaten Bondowoso, saya bekerja disebuah perusahaan ritel yang berada di jawa timur, pada tahun 2015 saya mengawali kerja dengan semangat lebih, karena belum pernah bekerja sebelumnya dan sangat senang diterima kerja disebuah perusahaan besar.
Dalam artikel ini saya akan berbagi pengalaman pribadi membuka toko kelontong didesa dengan modal kecil yang saya tabung dari hasil gajian setiap bulannya, bekerja disebuah perusahaan adalah impian sebagian besar orang namun ternyata bekerja dengan orang lain itu tidak sesuai dengan expektasi kita, melainkan jauh dari yang saya bayangkan.
Awal mula bekerja saya sangat senang sekali apalagi pas menerima gaji, semua peraturan saya lakukan dengan baik dan tidak pernah melanggar perintah atasan sehingga saya semakin lama semakin menunjukkan kerja yang maksimal akhirnya saya diangkat pada jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya, semakin tinggi semakin besar angin yang menerpa saya, ujian demi ujian berdatangan lebih sering dimarahi oleh atasan saya sehingga lambat laun saya merasa tidak betah lagi berkeja disana apalagi saat itu saya dipindah pada tempat lain untuk mengurusi outlet tersebut namun nyatanya tidak senyaman yang pertama saya tempati.
Saya sudah yakin semua pekerjaan tidak ada yang nyaman dan cocok dengan kita, hanya dengan usaha sendirilah yang membuat kita nyaman dan bebas bekerja, namun modal yang harus disiapkan, bukan hanya bermodalkan materi saja melainkan modal mental dan keberanian.
Sejak awal bekerja dan menerima gaji saya selalu menekankan untuk menabung, 80 % gaji saya ditabung sedangkan 20% saya belanjakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti membeli bahan bakar motor dan makan saya setiap harinya, kebetulan saya masih belum berkeluarga sehingga pengeluaran tidak begitu banyak dan bisa ditabung dengan jumlah yang lebih besar dari kebutuhan.
Setalah bekerja dapat 2 tahun saya berencana untuk membangun warung kelontong kecil didepan rumah, kebetulan halaman rumah saya begitu lebar dan tepat dipinggir jalan besar maka kesempatan ini saya lakukan untuk mendirikan usaha toko sembako meskipun dengan modal seadanya, selama 2 tahun tersebut tabungan saya mencapai 20 juta, dengan hasil tabungan tersebutlah saya mencoba membangun toko dengan lebar 5x7 namun tidak sampai selesai seutuhnya hanya gedungnya saja yang berdiri sedangkan isinya masih belum ada.
Sambil saya bekerja, saya tetap menabung dan setelah dapat 1 tahun saya mulai mengisi toko tersebut dengan modal 7 juta, nah barang-barang yang saya jual terlebih dahulu adalah barang sembako yang paling banyak dibutuhkan orang desa, seperti beras, minyak goreng, gula dan sebagainya, sedangkan untuk barang pelengkap lainnya saya menjualanya seiring dengan permintaan konsumen dengan sembari mengumpulkan modal.
Kebetulan sekali setelah saya membuka toko kelontong ini saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya dan mengelola dengan fokus toko tersebut.
Cara mengambil keuntungan jual sembako
![]() |
contoh toko sembako |
Posting Komentar
Posting Komentar