Konten [Tampil]
 |
| bukit Jaddhih Bangkalan |
Triprofik.com-Apa yang kamu suka dari jalan-jalan? kalau aku sih perjalanan itu sendiri, menikmati hembusan angin meskipun dari dalam bis, melihat dengan mata telanjang pepohonan hijau, pegunungan tinggi dan beberapa orang wira-wiri.
Mungkin sebagian orang memilih diam didalam rumah dari pada jalan-jalan yang hanya menimbulkan kecapeaan dan menipiskan keungan, namun tidak bagi diriku, bukan karena aku punya uang, dan bukan pula tidak capek, semua itu pasti ada, hanya yang paling berkesan dalam perjalanan adalah pengalaman itu sendiri, pengetahuan tentang dunia luas yang tidak akan ada habisnya meskipun kamu explor setiap hari.
Setiap perjalanan yang aku langkahi meninggalkan jejak diperasaan hati yang paling dalam, apalagi disaat ada seseorang yang bikin aku bahagia melihatnya, entah itu jodohku atau bukan, haha, yang pastinya seseorang yang bisa bikin aku melebarkan senyumku.
Seperti perjalanan kemaren aku mengikuti tour travel anak sekolah yang menghabiskan masa lajangnya, eh bukan, menghabiskan masa liburannya ke sebuah pulau yang terkenal dengan sebutan Garam, itulah pulau Madura.
Sejatinya perjalanan ini merupakan bumbu liburan yang meraka habiskan dengan senang hati ketika kelulusan sekolah, ya aku ikut dengan mereka, singkat cerita dalam perjalan aku satu bis dengan para guru, entah siapa namanya, aku tidak mengenalinya.
Namun ada satu yang bikin aku penasaran dan menjadi ingatan dalam kepala, bu guru itu loh, yang dia berhasil memikat hatiku dengan senyum manjanya, ah sudahlah mungkin itu hanya anganku saja ingin memiliki seseorang bu guru, berharap gapapa kan.
Ok perjalanan kali ini aku mengikuti pejalana antar pulau yaitu pula Madura, dengan tujuan wisata religi yang sebelumnya juga mampir ke Sunan Ampel Surabaya, aku berangkat jam 3 sore menggunakan bis yang ditumpangi secara rombongan, aku duduk didepan dan buguru itu disampingku, gak begitu pas disampingnnya, cuma disamping saja, eh bu guru itu lagi.
perjalanan pun dimulai, buat jaga-jaga aku minum anti mabok perjalanan, dan betul saja aku tidak mabok, ya sebetulnya mabok jalananku sudah pergi semenjak aku suka jalan-jalan, dia ngaku kalah disaat aku senang jalan-jalan.
Perjalanam mulai malam dan suasana makin petang, ditengah perjalanan antara memasuki kota Probolinggo kenak macet karena perbaikan jalan, cukup lama sehingga membuat aku bosan, dan sebosan-bosannya kan ada bu guru, hahah bu guru itu lagi.
perjalanan dilanjutkan dan setibanya di pantai bentar tepatnya pom sebelah timur bentar kami berhenti dulu untuk mengisi perut kami yana mulai demo sejak macet tadi, kalau bisnya gak ngisi deh kayaknya, cuma tiduran saja dia.
Setelah beberapa menit pengisian dan penunda lapar maka kami melanjutkan perjalanan ke Surabaya melalui Tol yang baru saja selesai, sejurus kemudian kami sampai di Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya, seperti biasa kami mengaji dan setelah itu istirahat, entah apa yang terjadi pada diriku padahal baru saja makan di Probolinggo namun rasa lapar sudah menghampiriku pas pengajian dimulai.
Aku merasakan lapar yang membuat auto pingsan, setelah pengajian selesai aku langsung memutuskan untuk mencari makan supaya badanku tetap terjaga kesegarannya, habis 30 ribu dengan makan sederha ya meskipun menunya tidak aku sukai, yang penting makan saja deh.
Selesai sholat subuh kami berangkat kepulau Madura melalui tol Suramadu yang terpanjang di Asia, perjalanan seperti biasa dan mulai asyik dirasakan, karena ada buguru itu lohh...
Menikmati suasana Tol Suramadu dengan pemandangan khas tengah lautan yang belum aku rasakan sebelumnya, inilah pertama kalinya aku menginjakkan kaki ditanah madura, setibanya disyaikhona kholil kami mengaji terlebih dahulu, dan tidak lupa menunaikan pesanan ibuku yaitu lempeng Madura.
Sekitar memakan waktu tiga jam disyaikhona kholil, kami berangkat ketempat yang selanjutnya dengan tujuan wisata bukit Jaddhih Goa pote Bangkalan Madura.
 |
| kolam dibukit Jaddhih |
Perjalanan ke Bukit Jaddhih
Alamat: Jakan, Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69161
Lokasi bukit Jaddhih ini tidak begitu tersembunyi jika melalui jalan yang benar, bukit ini awalnya bukit biasa yang ditambang, lama kelamaan bukit ini beralih muka dengan pemandangan yang indah, hasil tambangan menyisahkan bentuk unik dan kreativ, sehingga terlahir sebuah pemandangan dengan ciri khas pegunungan warna putih terdapat gua-gua hidup di sepanjang tebing, lipatan kapur sangat bagus dengan bentuk kotak dan menimbulkan pemandangan yang tak biasanya.
Dalamnya hasil tambang menjadikan sebuah kolam yang dapat kita nikmati arinya, namun pada saat itu kolam belum penuh sehingga tidak memungkinkan untuk mandi, kami hanya sekedar foto-foto dibawah teriknya matahari waktu siang.
Susunan tebing Bukit Jaddhih ini sangat exotis dan terkesan aneh layaknya peninggalan jaman belanda dulu, ditempat tersebut terdapat banyak goa buatan, dengan sususan tebing yang rapi bebentuk lipatan aneh seperti batu piring.
Oh iya katanya Bukit Jaddhih ini milik seseorang yang kaya raya dia mempunyai rumah dimana-mana dan disewakan, dia seorang yang dermawan, kata seorang nenek penjaga rumah miliknya setelah berbincang-bincang agak lama denganku.
Perjalanan berahir setelah kami memutuskan pulang, perjalanan pulang menyisahkan pengalaman tak terlupakan, cekikin ketawa sang bu guru yang tergiang dalam senyuman.
Berikut Daftar biaya selama dalam perjalanan
bayar travel ke madura 100.000
makan pertama sunan ampel 30.000
nambah beli lempeng madura 25.000
mandi di bangkalan 3.000
beli es teh bangkalan 4.000
buar air kecil bangkalan 1.000
beli kerupuk 3.000
beli esteh bukit jeddih 5.000
buang air kecil bukit jeddih 2.000
beli nasi di pom pantai bentar 13.000
beli air minum 3.000
susu soda 3.000
mandi dipom bentar 2.000
Total: 194000
Posting Komentar
Posting Komentar