-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Pengalaman berwisata ke kota Batu Malang, gratis tanpa biaya sepeser pun

Posting Komentar
Konten [Tampil]






Triprofik.com Setiap orang mempunyai hoby dan kesenangan masing-masing, entah itu terhadap hewan atau cenderung ketempat-tempat liburan, bahkan tempat wisata yang sudah menjadi tujuan banyak orang, sayangnya hoby kadang tidak dapat tersalurkan karena minimnya biaya hidup yang kita emban sekarang, boro-boro mau jalan-jalan buat makan aja sudah susah.

Nah itulah sedikit gambaran tentang diriku yang hoby dengan traveler tapi tak punya modal banyak, namun semua rintangan itu tak menyerutkan sebuah keinginan yang begitu diidam-idamkan, apa cuma aku yang mengalami seperti ini?, saya rasa tidak ya.



Perjalanan memang cenderung menghabiskan banyak uang, kadang disaat ada seseorang yang sudah melakukan perjalanan kemana-mana, dikira banyak uang dan diduga keturunan orang kaya, namun tidak bagi diriku yang jauh dari kata kaya, namun masih bisa bersyukur dapat merasakan perjalanan yang aku inginkan.

Dan berikut ini aku ceritakan perjalananku yang secara kebetulan tidak dipungut biaya apapun alias gratis

Sudah sejak lama aku ingin berlibur kekota Malang, namun  jarak kota yang aku tempati begitu jauh, al hasil aku tidak sempat mewujudkannya, tapi pada suatu hari orang tuaku mendapat undangan dari PT Charoen Pokphand Indonesia  yang mengadakan traveling keliling kota Malang dengan biaya ditanggung PT tersebut.

Karena orang tuaku mempunyai kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan dalam waktu lama, akhirnya aku memutuskan untuk menggantikan posisi orang tuaku, dari pada tiket undangan tersebut tidak digunakan sama sekali, kan sia-sia.

Lalu yang menjadi kendala tiketnya cuma satu, jadi aku harus sendirian dong, gak asyik kan jalan-jalan sendirian kekota besar yang banyak menyajikan tempat liburan, akhirnya aku mempunyai  inisiatif untuk mengajak temanku, tanpa waktu lama aku sudah menemukan seorang teman yang akan menemaniku dalam perjalanan.

Namun masih ada satu lagi kendalanya yaitu tiketnya hanya satu, apakah bisa tiket satu buat dua orang, sebenarnya kata panitianya setiap tiket hanya untuk satu orang, namun aku nekat saja mengajak seorang teman  untuk ikut denganku.

Baca Juga : Jatim Park 3, Tiket Masuk, Zona wisata yang tidak ada habisnya

Hari keberangkatan 
Hari keberangkatan sudah tiba, di undangan tertera jam keberangkatan pada pukul 05 pagi, aku menyerankan pada temankun supaya bermalam ditokoku saja, agar paginya dapat berangkat bersama ke sukowono.

Jam 05 pagi dengan pencahayaan yang masih samar, serta dinginnya angin dimusim kemarau sangat menusuk tulang, tak dapat dipungkiri lagi kami wajib menggunakan jaket yang tidak tembus angin, namun masih saja suasana pagi itu begitu dingin.

Perjalanan dari rumahku maesan ke kecamatan sukowono memakan waktu sekitar 6 menit, dengan mengendarai sepeda motor, kami sampai disukowono dan bertemu dengan rombongan lainnya,  yang sejak tadi  menunggu datangnya bus yang akan membawa kita ke kota Malang.

Memang kecamatan Maesan termasuk kabupaten Bondowoso dan merupakan perbatasan dengan kabupaten Jember, jadi rumah kami terletak didaerah perbatasan, setelah sampai diSukowono motor kami titipkan pada teman Basmalah, jadi tidak usah repot nyari parkir kendaraan.

Kami mulai mencari kursi kosong, dan kebetulan kami merupakan rombongan yang datang lebih awal dari pada yang lain, cie... semangat bener nich  kalau wisata gratis, heheh

Kami duduk dikursi paling depan, didekat sopir, niatnya sambil liat jalanan aspal tapi tiba-tiba kami disuruh pindah karena kursi depan tempatnya panitia, hahha, tapi tidak apa-apa yang penting dapat ikut wisata liburan gratis, kataku dalam hati"

kami menemukan kursi paling belakang sendiri yang agak tinggi kayak panggung tempat nonton bioskop, tapi ini lebih nyaman dari pada didepan, kursinya panjang dan hanya ditempati berdua dengan temanku, jadi kami masih bisa tiduran.

Deru mesin bus mulai terasa di pantat, panitia memberi aba-aba  tempat yang akan dikunjungi nantinya dan tak lupa pula tempat makan yang akan kita libas.


Dan berikut data yang disampaikan oleh panitia travel
Berangkat dari kecamatan sukowono, kemudian setelah sampai di Probolinggo sarapan pagi sekitar jam 08, lalu lanjut perjalanan ke Malang serta tujuan selanjutnya ke Jatim park 3, sebelum memasuki area wahana, disarankan makan siang dulu di lestoran Mbok sri/Warung mbok Sri, setelah puas menjelajah Jatim Park 3 di lanjutkan ke Museum angkut, dengan waktu sekitar satu jam saja, kemudian kepusat oleh-oleh kota Malang, dan lanjut pulang.

Perjalanan dua jam kami sudah sampai dikota Probolinggo dan menuju tempat makan yang sudah dipesan sebelumnya, kalau urusan makan-makan saya sih jagonya apalagi gratis bisa untung dua kali kan, makanan ngambil sendiri sepuasnya, bisa nambah nasi dong, lumayan buat bekal dalam perjalana.

Tugas makan yang pertama telah kami selesaikan, tinggal menunggu perjalanan selanjutnya, sekitar 15 menit kami mulai menaiki bus kembali, untuk perjalanan selanjutknya ke kota Malang, namun ditengah perjalanan, Tol macet parah sehingga terpotong waktu sekitar satu jam lebih.

Dengan sabar kami menunggu di dalam bus ditengah teriknya matahari bumi Arema, sambil menunggu macet selesai, menikmati telur rebus dulu untuk menambah protein agar perjalanan kita tetap jaga stamina prima.

Usut punya usut yang bikin macet rupanya perempatan begitu banyak kendaraan yang berlalu lalang siang itu, akhirnya bus yang kami tumpangi perlahan mulai menginjak gasnya, sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kami sampai pada tujuan yang sebenarnya, Jatim park 3.



Sesuai jadwal yang diumumkan panitia travel, sebelum menjelajah tempat wahana, kami di ajak makan siang dulu di lestoran Mbok Sri yang memang sudah dipesan sejak sebelumnya, pantesan dimeja makan tertulis meja ini sudah ada pesanan namun memakai bahasa Inggris, "takut ada turis yang datang kali ya.

Sambil menunggu makanan datang kami terbiasa membawa kamera action untuk mengabadikan momen perjalanan kami, tak luput curi-curi pandang dengan kariyawan tempat makan Mbok sri ini, habis kariyawannya cantik-cantik sih, perempuan pula, hehe

Tak banyak hal dilakukan saat menunggu datangnya makanan yang kami pesan, kecuali cuma ambil minuman dan foto-foto doang, maklum lah ini rombongan sebanyak 4 bus besar, yang kapasitas sekitar 100 orang, bisa dibilang rombongan waktu itu sekitar 400 san lah, jadi petugas lestoran agak kewalahan sih.

Tapi dengan berjalannya waktu makanan mulai siap dihidangkan, kami pun langsung menyantap dengan lahap dan tanpa menghiraukan ada seorang disekitar kami, namun itulah yang sedang kami rasakan, bukanya tidak pernah makan ditempat kayak gini sih, inilah efek lapar deri tadi kenak macet di Tol.

Acara makan siang sudah selesai, perut sudah terasa penuh dan saatnya kami meng explor Malang lebih tepatnya Jatim park 3 ini.

Explor Jatim Park 3
Sebelum memasuki area wahana, kami menunggu datangnya tiket terlebih dahulu, tak berapa lama tiket sudah ditangan kami, dan digelangkan pada pergelangan tangan agar tidak mudah hilang.

Satu jam lebih meng exlplor wahana Jatim Park 3 ini, tidak begitu seru jika hanya buat kami yang memang seumuran remaja sekarang, dan ternyata Jatim Park 3 lebih cenderung ke hiburan anak-anak, seperti pengetahuan tentang Dino yang hidup puluhan juta tahun silam, tempat-temapat seperti mainan kereta api, meskipun sebagian merupakan destinasi sejarah dan pendidikan.

kami keluar lebih dulu dan memilih duduk santai didepan gedung besar wahana Jatim Park 3, sambil menikmati hangatnya kopi, senja hari mulai berpamitan, dan berganti dengan malamnya dikota Malang.

Explor Museum Angkut Malang
Perjalanan selanjutnya ke Museum angkut yang letaknya tak jauh dari Jatim Park 3 ini, seperti biasa kami duduk paling belakang, mungkin waktu itu hanya kami yang anak remaja, yang lain sudah punya momongan semua, hihi

Tak lama kemudian kami sudah sampai diMuseum Angkut dan mulai penjelajahan kedua kalinya, namun panitia memberi waktu sekitar satu jam saja, wal hasil kami harus bergegas lekas meng exlpor Museum Angkut ini.

Sholat magrib terlebih dahulu, setelah itu kami langsung terjun ke pintu utama, kami disambut dengan senyuman manis sang penjaga pintu masuk, dan akhirnya aku jatuh cinta dengan senyumannya.

Setelah giliranku, tanpa diduga tangan kananku dipegang sama petugas yang mempunyai paras cantik tersebut, dan ternyata cuma melihat tiket masuk yang ada dipergelangan tanganku toh, aku kira mau diajak jalan berdua. heheh


Tak apalah memang nasibnya begini tak ada pasangan, namun tetap bahagian kok, jalan gratis kan.
Ditengah menyusuri Museum Angkut, aku terpesona dengan barang antik yang ada disini, satu persatu kami pelototi, dan memang begitu mengesankan sebuah sejarah yang sebelumnya belum aku temui.

Baca Juga: Explore Museum Angkut Malang

tak terasa kami berjalan agak lama, hp dan kamera yang kami bawa sudah kehabisan baterai, jadi kami tidak tau jam berapa sekarang dan sudah berapa lama kami menyusuri museum ini, layaknya film Yowis Ben yang memang proses shutingnya ditempat ini, kami sambil berfoto ria ala kadarnya.

Dan kami teringat kalau hanya diberi waktu satu jam, kami bergegas mencari jalan keluar, tapi karena tempatnya berlika-liku akhirnya membutuhkan waktu lama untuk dapat keluar lebih cepat, dan pada akhirnya semua sudah menunggu kami dalam setengah jam yang lalu, ada yang sudah mulai tiduran dan ada juga yang ngomel-ngomel karena kami telat pulangnya, tapi perjalanan tetap lanjut pulang.

Tak lupa pula bus berhenti dupusat oleh-oleh kota Batu Malang, akupun ikut membeli makanan yang jarang ditemui didaerahku, dan cuma sebentar kami mencoba keliling swalayan tersebut.

Hanya sekedar ikut-ikutan, kami sudah capek menjelajah kota Malang dan waktunya istirahat dalam bus, sekitar beberapa menit bus mulai bergerak maju ke tempat makan malam, nah kalau soal makan malam saya bangun lebih awal dan merasa badan sehat kembali, heheh

seperti biasa aku makan lebih lahap dari sebelumnya dan memang perut mulai kosong, dengan segelas teh hangat kami menyelesaikan makan malam, akhirnya kami pulang dengan kenyang dan tidak usah khawatir akan lapar dalam perjalanan.

kami tertidur pulas dalam dan tak terasa sudah sampai didaerah Jember kota dan tinggal sedikit lagi kami mulai sampai rumah,  tepat pada jam 2 dini hari, kami sampai didepan rumah dan tidur hingga pulas.

Begitulah kisah dalam perjalanan kami yang tidak dipungut biaya apapun alias gratis, mungkin jadi inspirasi bagi anda semua yang mempunyai hoby sama dengan saya, ambil baiknya dan tinggalkan buruknya.











Rofik86
Seorang yang berpegang teguh pada komitmen dan tentunya sangat setia pada seorang wanita

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter