-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Pertanda Inilah Bahwa Anda Sedang Mengalami Stres

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Gambar oleh Hasty Words dari Pixabay
Berikut ini beberapa identifikasi gejala dan penyebab setres:


a.       Gejala-Gejala Stress
Beberapa gejala-gejala stres yang biasanya berlangsung terus menerus dan lebih dari dua minggu antara lain:
1)      Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
2)      Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
3)      Terlihat lelah, atau kekurangan energi.


4)      Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki harapan.
5)      Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
6)      Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
7)      Melankolik (rasa sedih berlebihan) yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya di pagi hari dan bergerak lebih lamban.
8)      Pusing atau sakit perut.


9)      Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri.


b.      Penyebab Stress
1)      Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.

2)      Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antar pribadi.



Adapun faktor-faktor penyebab stres kerja (stressor) karyawan adalah sebagai berikut:
Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.

3)      Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.

A.    Trauma
Trauma adalah cedera fisik atau emosional. Secara medis, “trauma” mengacu pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok. Dalam psikiatri, “trauma” memiliki makna yang berbeda dan mengacu pada pengalaman emosional yang menyakitkan, menyedihkan, atau mengejutkan, yang sering menghasilkan efek mental dan fisik berkelanjutan.

Trauma emosional dan psikologis adalah akibat peristiwa penuh tekanan yang luar biasa yang menggoyahkan rasa aman diri anda, membuat anda tidak berdaya dan rentan terhadap dunia yang berbahaya. Semakin takut dan tidak berdaya yang anda rasakan, kemungkinan semakin anda menjadi traumatis.

Peristiwa penuh tekanan yang memungkinkan menjadi traumatis jika :
1)      Terjadinya secara tiba-tiba
2)      Anda tidak siap dengan kejadiannya
3)      Anda merasa tidak berdaya untuk mencegahnya
4)      Terjadi berulang-ulang
5)      Dilakukan seseorang dengan sengaja.
Trauma dibagi atas tujuh bentuk, yaitu : trauma mekanik, trauma panas, trauma bahan kimia, trauma listrik, trauma radiasi, trauma biologis dan trauma emosi.
1)      Trauma mekanik
Salah satu ciri yang paling khas dalam trauma mekanik adalah terjadinya fraktur tulang yang patah . Apabila seseorang mempertahankan dirinya terhadap suatu pukulan atau benturan, kemungkinan besar os ulnaris nya akan patah. Tulang radius juga akan patah apabila seseorang yang jatuh, menopang badan hanya dengan salah satu tangannya saja. Dan, masih banyak lagi kejadian lain yang bisa menyebabkan fraktur tulang kita parah.
2)      Trauma panas
Trauma panas dapat terjadi karena adanya jaringan yang terbakar secara langsung atau membeku, akibat tekanan suhu yang terlalu dingin. Bisa juga secara berharap seluruh tubuh mendapatkan panas yang berlebihan atau karena dingin yang terlalu rendah.
3)      Trauma Bahan kimia
Trauma bahan kimia dapat terjadi karena memakan racun, misalnya fosfor kucing yang terdapat dalam korek api zaman dahulu.
4)      Trauma listrik
Trauma listrik ini merupakan bentuk syok akibat tersengat bentuk syok akibat tersengat listirik bertegangan tinggi. Trauma seperti ini bisa merusak jantung, otak, bahkan sering mengakibatkan kematian.

Berikut ini beberapa identifikasi gejala dan penyebab Trauma:
a.       Gejala-Gejala Trauma
Berikut merupakan gejala-gejala trauma yaitu:
1)      Mengarahkan kesulitan mereka kepada diri sendiri, menjadi pendiam, tidak mau bergaul dengan teman-teman mereka.
2)      Kelakuan mereka seperti anak kecil lagi (ngompol di tempat tidur, mengisap jempol, mimpi ketakutan), atau bicara bergagap.
3)      Menjadi cepat marah, aggressive, berkelakuan nakal, berkelahi.
4)      Tidak dapat tidur, takut tidur sendiri, tidak mau ditinggal sendirian meskipun untuk waktu yang singkat saja.

b.      Penyebab Trauma
Penyebab dari trauma meliputi 2 faktor yaitu:
1)      Faktor internal (psikologis) Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental. Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (patalogi = ilmu penyakit).
Sebab-sebab timbulnya Trauma yaitu:
a)      Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
b)      Terjadinya konflik sosial budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
c)      Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial (overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri (underacting).
2)      Faktor eksternal (fisik)
Faktor orang tua dalam bersosialisasi dalam kehidupan keluarga, terjadinya penganiyayaan yang menjadikan luka atau trauma fisik. Kejahatan atau perbuatan yang tidak bertanggung jawab yang mengakibat kan trauma Fisik dalam bentuk luka pada badan dan organ pada tubuh korban.

B.     Frustasi
Definisi Frustrasi berasal dari bahasa Latin frustratio, yaitu hambatan, kegagalan, rintangan. Definisi Frustasi menurut Katz B, and Lehner G.F.J. frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan atau kebutuhan, dorongan manusia yang banyak sekali jumlahnya, selayaknyalah bahwa semua itu tidak dapat dipenuhi secara bersama-sama, ada pula yang tidak dapat di penuhi secara wajar. 

Kebutuhan manusia atau dorongan manusia yang bersifat fundamental itu menimbulkan ia bertingkah laku atau berbuat dalam bentuk untuk mencapai tujuan mendapat halangan atau kekecewaan. Bahwa ia dapat dikatakan mengalami frustasi sangat tergantung pada tanggapan masing-masing terhadap situasi atau keadaan dan cara mengekspresikan frustasi itu.

Berikut ini beberapa identifikasi gejala dan penyebab Frustasi:
a.       Gejala Frustasi
Frustasi atau depresi sebenarnya dapat dicegah dan diselesaikan dengan mudah melalui beberapa tips berikut. Namun, sebelum anda mengetahui cara mencegah dan mengatasi frustrasi anda, sebaiknya anda mengetahui beberapa gejala symptom post-partum depression. Gejala-gejala depresi tersebut antara lain tidak dapat tidur dengan nyenyak atau mengalami gangguan tidur (insomnia), mudah marah, segala macam hiburan tidak dapat menghibur diri sendiri, merasa benci terhadap diri sendiri karena berbagai alasan yang tidak masuk akal dan mudah menangis. 

Cara mengatasi symptom post-partum depression adalah dengan tidak memaksakan diri untuk melakukan semua pekerjaan di rumah. Sadarilah bahwa semua kegiatan tersebut tidak dapat anda lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Adapun gejala-gejala frustasi yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu meliputi:
1)      Meremehkan pekerjaan orang lain tanpa bisa membuktikan memang bisa dari pekerjaan yang diremehkan tersebut.
2)      Meremahkan keahlian orang lain tanpa bisa membuktikan memang benar-benar ahli dari orang yang di remehkan keahliannya.
3)      Menggurusi orang lain di luar dari jobdesknya (terlalu sibuk usil sama orang lain) hingga dia terlupa untuk meninggkatkan diri yang sesuai dengan jobdesknya.
4)      Terlalu mengasihi diri sendiri sehingga tidak pernah ada jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya.

Penyebab Frustasi
1)      Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang terdapat dalam lingkungan.
2)      Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari ketidakpuasan seseorang dalam mencapai tujuan dengan perkataan lain frustasi pribadi ini terjadi karena adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi dengan tingkatan kemampuannya.
3)      Frustasi konflik
Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang dengan adanya motif saling bertentangan, maka pemuasan dari salah satu motif yang menyebabkan frustasi bagi motif yang lain.
4)      Tidak ada ilmu pengetahuan tentang hidup
Ilmu pengetahuan tentang kehidupan itu adalah ilmu yang paling penting di antara semua ilmu yang ada. Apabila seseorang tidak mempunyai ilmu ini, maka dia akan mudah mengalami kegundahan, kesedihan, kegelisahan yang panjang dalam kehidupannya, sulit untuk kembali bangkit apabila dia jatuh.
5)      Terlalu Banyak Tekanan atau Masalah Hidup
Tuntutan pendidikan yang tinggi, tuntutan suatu tugas pekerjaan yang berat, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tuntutan untuk mencapai suatu kehidupan yang terjamin, serta tuntutan dari keluarga terkadang hal itu bisa dengan mudah membuat orang stress. Tekanan yang sangat intens itu akan mempengaruhi orang yang lemah psikologisnya.










Rofik86
Seorang yang berpegang teguh pada komitmen dan tentunya sangat setia pada seorang wanita

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter