Konten [Tampil]
foto by koran.tempo.co.id
Baru-baru ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membongkar modus pemalsuan pulpen asli indonesia yang di selundupkan dari China.
Menurut Direktur Jendral Bea Cukai Heru Panbudi Ballpoint selundupan ini disita dari peti kemas dan barang selundupan tersebut terhitung sebanyak 858.240 buah ballpoint atau pulpen merek Standard AE7 Alfa Tip 0.5 Made in Indonesia dengan perkiraan nilai barang sejumlah Rp 1.019.160.000,Barang Palsu yang di impor oleh PT.PAM disini ditemukan oleh Petugas BEA CUKAI pelabuhan tanjung perak,Surabaya. Pelanggaran disini terdeteksi sistem border measure Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
sistem border measure Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan Sistem otomatis kepabeanan barang-barang HKI yang menjadikan pengawasan HKI lebih optimal.
Dengan adanya sistem ini, Bea Cukai dapat sesegera mungkin memberitahu kepada pemilik/pemegang merek apabila terjadi dugaan importasi/eksportasi barang yang melanggar HKI.
Ballpoint yang dipalsukan disini bermerek Standard AE7 yang merupakan barang produksi PT SI,Pabrik dalam negeri.
Keberhasilan penangkapan ini juga tidak lepas dari keberanian pemilik/pemegang merek karena yang bersangkutan sebelumnya telah melakukan perekaman/rekordasi dalam sistem otomasi kepabeanan barang-barang HKI, di mana rekordasi ini telah diimplementasikan oleh Bea Cukai sejak 21 Juni 2018 dan sampai saat ini sebanyak 7 merek dan 2 hak cipta telah terekordasi dalam sistem ini.
Dengan adanya pemalsuan produck disini PT SI mengalami kerugian materi dan non-materi yang bisa saja berdampak lebih besar terhadap perusahaan.
Seperti yang ditulis Bea Cukai dampak non-materi yang dialami perusahaan meliputi turunnya kepercayaan konsumen karena banyaknya keluhan akibat kualitas buruk dari adanya produk palsu tersebut, disamping biaya promosi terus bertambah setiap tahunnya untuk membangun dan mempertahankan citra perusahaan,", Jumat (10/1/2020).
Selain itu Pasar ballpoint AE7 disini bisa dipastikan akan menurun dengan adanya barang palsu dengan kualitas buruk tapi dengan nilai jual yang lebih murah. Dan berdampak pada berkurangnya angka produksi barang sehingga akan berdampak pula pada tenaga kerja tentunya.
Oleh karena itu, penindakan atas barang impor/ekspor yang melanggar HKI disini sangatlah penting dalam melindungi industri dalam negeri baik untuk pemilik/pemegang merek/hak cipta maupun industri kreatif dalam negeri agar dapat tumbuh dan memiliki daya saing sehingga akhirnya dapat berkontribusi kepada negara melalui pembayaran pajak.
Posting Komentar
Posting Komentar