-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Makalah Teori Perkembangan Menurut Sigmund Freud

Posting Komentar
Konten [Tampil]


Makalah teori perkembangan menurut sigmund freud

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi kepribadian

di ampu oleh Dosen:

Yevin Fitri Kuspar Indah, M.Pd




Makalah Teori Perkembangan Menurut Sigmund Freud

Disusun oleh :

1.      M. Riko Purwanto

2.      Moh. Ibnu Kholdun



PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN PENDIDIKAN ISLAM

(BKPI)

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNNIYYAH (INAIFAS)

Kencong – Jember

Maret, 2019






KATA PENGANTAR


Assallamualikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Psikoanalisis Sigmund Freud” ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang di rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas dari Ibu Yevin  Fitri Kuspar Indah, M.Pd. Sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga. Amin

Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan  dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan yang Maha Kuasa dan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan kami, akhirnya makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.

Kami menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tata cara penulisan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.





Kencong, Oktober 2018



M.Ibnu kholdun





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I  PENDAHULUAN....................................................................

A.    Latar belakang.............................................................................

B.     Rumusan masalah........................................................................

C.     Tujuan..........................................................................................

BAB II  PEMBAHASAN.....................................................................

A.    Biografi Sigmund Freud.......................................................

B.     Mekanisme pertahanan ego...................................................

C.     Perkembangan kepribadian...................................................

D.    Penelitia khas dan metode penelitian....................................

BAB III  PENUTUP.............................................................................

Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................












BAB I
PENDAHULUAN

Teori sigmund freud

A.  Latar belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali warga negara Indonesia yang mempunyai kepribadian baik. Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang, maka dengan adanya mata kuliah ini kita diajarkan menjadi seorang pribadi yang mempunyai kepribadian yang sangat baik. Setiap orang  sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain, kita bisa tahu apa yang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri kita sendiri.

Kenyataanya, dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah kita mengalami salah paham dengan teman kampus, sejawat di kantor tetangga bahkan dengan suami atau istri dan anak-anak kita dirumah.

Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikologi kepribadian merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu psikologi. Teori psikoanalisis yang menjadi teori yang paling komprehensif diantara teori kepribadian lainnya.


B.  Rumusan masalah

1.      Bagaimana psikoanalisis menurut Sigmund Freud ?

2.      Apa saja yang dibahas mengenai kepribadian yang di ungkap oleh Sigmund Freud ?


C.  Tujuan

1.         Untuk mengetahui psikoanalisis menurut Sigmund Freud

2.         Untuk mengetahui pembahasan mengenai kepribadian yang di ungkap oleh




BAB II
PEMBAHASAN

Makalah tentang teori psikoanalisis menurut sigmund freud

A.  Biografi Sigmund Freud
Sigmund freud lahir di Moravia, 6 mei 1856 dan meninggal di London 23 september 1939 berasal dari keluarha Yahudi. Mempunyai seorang istri bernama Martha Barneys dan mempunyai 6 orang anak, serta putrinya , anna Freud menjadi penganut Freudinamisme. Sigmund Freud masuk fakultas kedokteran universitas kedokteran wina pada tahub 1873-1881, spesialisasi dokter ahli syaraf dan penyakit jiwa (psikiatri). Pada tahun 1894 Freud belajar terapi histeri pada Jean Caharcot di Paris. Tahun 1895 ia kembali ke Wina bekerja sama dengan Dr. Joseph Breur dengan metode asosiasi bebas. Tahun 1895 Freud bersama Breur menulis tentang kasus-kasus histeri. Tahun 1923 Freud kena  penyakit kanker rahang dan pernah di operasi selama 30 kali.

Contoh teori sigmund freud

B.  Mekanisme pertahanan ego
Karena tekanan kecemasan ataupun ketakutan yang berlebih-lebih, maka ego kadang-kadang terpaksa mengambil cara yang ekstrem untuk mcnghilangkan atau mereduksikan tegangan. Cara-cara yang demikian itu disebut mekanisme pertahanan. Bentuk-bentuk pokok mekanisme pertahanan itu adalah:

Represi
Represi penting bagi orang yang perkembangan kepribadian orang yang normal. Represi ditempatkan pada ego dan apa yang direpresikan pada id. Represi dapat mengganggu fungsi normal badan.

Proyeksi
Mekanisme yang digunakan untuk mengubah kecemasan neurotik aatau kecemasan moral menjadai ketakutan yang objektif disebut sebagai proyeksi. Proyeksi seringkali melayanai tujuan rangkap. Ia mereduksikan kecemasan dengan mereduksikan bahaya yang besar dengan bahaya yang lebih ringan, dan memungkinkan orang yang melakukan proyeksi mengungkapkan impulsnya dengan berkedok mempertahankan diri.

Pembentukan reaksi
Tindakan defensif ini berupa menggantikan suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan lawan atau kebalikan dalam kesadaran.

Fiksasi
Dalam bahasa yang mudah fiksasi dapat diartikan sebagai berhentinya suatu perkembangan normal individu pada suatu tahapan untuk sementara atau selamanya.

Regresian
Ini berarti suatu keadaan dimana seseorang cenderung mudur atau kembali pada tahapan dimana mereka telah terfiksasi sebelumnya.

Teori psikoanalisis sigmund freud

Semua mekanisme pertahanan itu mempunyai kesamaan sifat-sifat yaitu:
1. kesemuanya itu menolak, memalsukan atau mengganggu kenyataan.
2.kesemuanya itu bekerja dengan tidak disadari, sehingga orangnya yang bersangkutan tak tahu (tak menginsyafi) apa yang sedang terjadi.

C. Perkembangan kepribadian
Sigmund freud menjelaskan bahwa anak memiliki perkembangan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan tersebut bila terpuaskan maka anak akan berkembang optimal dan anak mampu menghapai permasalahan yang terjadi dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Freud membagi dengan tahapan-tahapan yang dilalui sesuai dengan umur anak :
a.Tingkat oral bayi yang baru lahir ( 0 – 1 tahun)

Pada fase ini pusat kepuasan ada pada daerah oral atau mulut. Bila tugas Perkembangan ini tercapai, maka anak akan belajar: menghisap, menelan, mamainkan bibir, makan, kenyang dan anak dapat tidur dengan nyenyak.

Bila tugas perkembangan ini tidak tercapai, anak akan menunjukkan perilaku: menggigit, mengeluarkan air liur, marah atau menangis jika tidak terpenuhi
Tugas orang tua adalah untuk memenuhi fase oral dengan penuh kesabaran.

Tahap perkembangan sigmund freud

Dalam awal pertuimbuhan ego yang terjadi pada tingkat oral ini terbentuk enam mekanisme dasar, yaitu; introjeksi, identifikasi primer, proyeksi, fiksasi, regresi, penolakan.

b. Tingkat Anal ( 1 – 3 tahun)
Perkembangan ego pada tingkat ini ditandai oleh;kemampuan untuk mengasah objek, sadar dan toleran terhadap kecemasan, perkembangan kemampuan bicara dan berpikir, tumbuh pertahanan terhadap impulsivitas.

Pada tingkat ini ada 2 kemampuan menguasai yang penting pada anak: pertama, kemampuan menguasai tubuh sendiri seperti berjalan, bicara dan menahan buang air besar. Kedua kemampuan menilai dan berpikir yang sangat dipengaruhi oleh tumbuhnya kemampuan berbahasa. Dalam perkembangan selanjutnya dalam tingkat anal ini, ego mulai dapat menunda untuk sementara, atau membelokan arah untuk selamanya, dorongan-dorongan id.

Perkembangan psikoseksual ini ada 2, yaitu;
1.tahap anal ekspulsif, dimana anak mendapatkan kepuasan seksual dari proses buang air besar.
2.Tahap anal retensif, dimana anak mendapatkan kepuasaan seksual dengan menahan tinjanya didalam perut.

Tugas perkembangan yang harus dilalui anak adalah melakukan kontrol terhadap BAB dan BAK, dan bila tercapai anak akan senang melakukan sendiri. Sedangkan bila tugas perkembangan tidak tercapai akan muncul beberapa masalah seperti anak akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan.

Peran lingkungan adalah membantu anak untuk belajar mengontrol pengeluaran (melakukan Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar mengontrol pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan mandiri.


Teori dasar psikoanalisis menurut sigmund freud

c.Tingkat falik atau Phallic ( 3 – 6 tahun)
Perkembangan jiwa pada tingkat falik ini adalah kompleks OIedipoes, berarti cinta dari seorang anak laki-laki terhadap ibunya atau cinta dari anak perempuan terhadap kepada ayahnya. Disamping cinta itu ada perasaan benci, iri dan bermusuhan.

Kompleks Oedipoes ini menurut Freud merupakan dasar seksualitas dewasa. Sebagian proses ini berkenbang diluar kesadaran anak yang bersangkutan. Akibatnya adalah makin mantapnya superego.

d.Tingkat laten ( 6 – 12 tahun)
Pada fase ini anak cenderung mempunyai orientasi sosial keluar rumah, anak sangat senang untuk bermain. Terjadi perkembangan intelektual dan sosial, anak mempunyai banyak teman dan membentuk kelompok, impuls agresivitas lebih terkontrol. Perkembangan Psikoseksual cenderung memasuki masa tenang. Pada fase ini pengertian seksualitas lebih realistis dan konsep jenis kelamin telah dicapai..

e.Tingkat genital (13 – 18 tahun)
Tingkat gennital adalah penghubung antara masa kanak-kanak dan dewasa. Ada 3 tahap pada tingkat ini, yaitu;
1.tahap pra puber: ditandai dengan meningkatnya kembali dorongan libido.
2.tahap puber: ditandai dengan pertumbuhan fisik
3tahap adaptasi: remaja bersangkutan menyesuaikan diri terhadap dorogan-dorongan seksual dan perubagan fisik yang tiba-tiba.

Perkembangan identitas merupakan hal penting yang terjadi pada remaja, anak mulai berkelompok (peer group). Peran lingkungan sangat penting untuk membantu perkembangan identitas pada remaja.




Dinamika sistem kepribadian dari sigmund freud

C.  Penelitian khas dan metode penelitian
Pada mulanya Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan dorongan-dorongan instingtif, dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara mendalam terhadap dorongan-dorongan tersebut. Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial, dan destruktif terhadap dirinya sendiri dan orang lain.

Proses dipusatkan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau ditata, didiskusikan, dianalisa, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekontruksikan kepribadian.

Satu karakteristiknya adalah terapi atau analisa bersikap anonim (tak dikenal) dan bertindak dengan sangat sedikit menunjukan perasaan dan pengalamanya, sehingga dengan demikian klien akan memantulkan perasaanya kepada konselor. Konselor terutama berkenaan dengan membantu klien mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan berhubungan pribdi yang lebih efektif, dalam menghadapi kecemasan melaui cara-cara realistis.

Pertama-tama konselor harus membuat suatu hubungan kerjasama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. Konselor memberikan perhatian kepada resistensi atau penolakan klien. Sementara klien berbicara, konselor mendengarkan dan memberikan penafsiran yang memadai fungsinya adalah pempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.

Teknik-teknik terapi meliputi:

1. Asosiasi bebas
Teknik pokok dalam terapi psikoanalisa adalah asosiasi bebas. Konselor memerintahkan klien untuk menjernihkan pikiranya adari pemikiran sehari-hari dan sebanyak mungkin untuk mengatakan apa yang muncul dalam kesadaranya. Yang pokok, adalah klien mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pemikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa sensor.

Metode ini adalah metode pengungkapan pangalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik dimasa lalu.



2.Interpretasi
Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisi mimpi, analisis resistensi dan analisis transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis, penjelasan, dan mengajarkan klien tentang makna perilaku dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsi interpretasi adalah membiarkan ego untuk mencerna materi baru dan mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang tersembunyi.

3.Analisis mimpi

Merupakan prosedur yang penting untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk memperoleh tilikan kepada masalah-masalah yang belum terpecahkan.

4.Analisis dan interpretasi resistensi

Freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi.

5.Analisis dan interpretasi transferensi
Transferensi (pemindahan).transferensi muncul dengan sendirinya dalam proses terapeutik pada saat dimana kegiatan-kegiatan klien masa lalu yang tak terselesaikan dengan orang lain, menyebabkan dia mengubah masa kini dan mereaksi kepada analisis sebagai yang dia lakukan kepada ibunya atau ayahnya ataupun siapapun.

BAB III

PENUTUP


Teori sigmund freud tentang pembentukan perilaku seseorang

A.Kesimpulan
Freud umumnya dipandang sebagai ahli yang pertama-tama mengutamakan aspek perkembangan dari pada kepribadian, dan terutama yang menekankan peran yang menentukan tahun- tahun permulaan masa kanak- kanak dalam meletakkan dasar- dasar struktur kepribadian. Frued berpendapat bahwa, kepribadian pada dasarnya telah terbentuk pada akhir tahun ke-5, dan perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan dari struktur dasar tersebut.

Kesimpulan yang demikian itu diambilnya atas dasar pengalamannya dalam melakukan psikoanalisis. Dalam hal ini penyelidikan selalu menjurus ke arah masa kanak- kanak, yaitu masa yang mempunyai peranan yang menentukan dalam hal timbulnya neurosis pada tahun- tahun yang berikutnya.

Freud jarang mempelajari anak-anak muda secara langsung; dia mendasari teorinya pada pekerjaannya dengan pasien analitik dimana explorasi mental sangat sering memimpin mereka kembali untuk pengalaman masa kanak-kanak awal. Sebagai akibat dari meningkatnya tegangan karena keempat sumber itu, maka orang harus terpaksa belajar cara-cara yang baru untuk mereduksikan tegangan. Belajar cara-cara yang baru untuk mereduksikan tegangan inilah yang disebut perkembangan kepribadian. Identifikasi dan pemindahan obyek adalah cara-cara atau metode-metode yang dipergunakan oleh individu untuk mengatasi frustasi-frustasi, konflik-konflik serta kecemasan-kecemasannya.









DAFTAR PUSTAKA


Hartanto. D. 2008 Psikoanalisis Klasik Sigmun Frued.  Dody Hartanto’s Blog.mht. 20 Desember  2008.

Suryabrata.S. 2005. Psikologi Kepribadian. Editor: Sumadi Suryabrata.Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Rizky. Perkembangan Kepribadian. http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/.25 Juni 2009.

Fazlurrahman. H. Teori konseling Psikoanalisa Sigmund Freud. Blog curhat pendidikan. 28 juli 2008




Rofik86
Seorang yang berpegang teguh pada komitmen dan tentunya sangat setia pada seorang wanita

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter